Tuesday, August 2, 2011

contoh leaflet Diit DM

Diit DM
1.Prinsip:
Energi cukup (sesuai perhitungan kebutuhan energi), Protein tinggi, Lemak cukup, Karbohidrat cukup yaitu sisa dari kebutuhan energi, Pembatasan penggunaan gula sederhana, Asupan serat dianjurkan 25 gr/hari, Vitamin cukup (Vit C)
2.Makanan yang dianjurkan
a.Sumber Karbohidrat : nasi, roti, kentang, singkong, ubi, makaroni dan hasil olahan tepung-tepungan.
b.Sumber protein hewani : rendah lemak seperti ikan ayam tanpa kulit, susu skim
c.Sumber protein nabati : semua jenis kacang-kacangan dan hasil olahanya
d.Sayuran dan buah-buahan : semua jenis sayuran dan buah-buahan segar seperti bayam, kangkung, wortel, pisang, jeruk, apel dll.
e.Lemak dan minyak : minyak goreng, mentega, margarin, dan santan encer.
3.Makanan yang di batasi
a.Sumber karbohidrat : mengandung banyak gula sederhana seperti gula pasir, gula jawa, madu, sirup dll.
b.Mengandung banyak lemak seperti cake, fast food dan goreng-gorengan
c.Mengandung banyak natrium seperti ikan dan telur asin

Sunday, February 13, 2011

TERAPI BALITA GIZI BURUK

Pemberian makanan balita KEP berat/Gizi buruk
Pemberian diet KEP berat/Gizi buruk dibagi dalam 3 fase, yaitu :
Fase Stabilisasi, Fase Transisi, Fase Rehabilitasi
a.Fase Stabilisasi ( 1-2 hari)
Pada awal fase stabilisasi perlu pendekatan yang sangat hati-hati, karena keadaan faali anak sangat lemah dan kapasitas homeostatik berkurang.
Pemberian makanan harus dimulai segera setelah anak dirawat dan dirancang sedemikian rupa sehingga energi dan protein cukup untuk memenuhi metabolisma basal saja.
Formula khusus seperti Formula WHO 75/modifikasi/Modisco ½ yang dianjurkan dan jadwal pemberian makanan harus disusun sedemikian rupa agar dapat mencapai prinsip tersebut diatas dengan persyaratan diet sebagai berikut :
-Porsi kecil, sering, rendah serat dan rendah laktosa
-Energi : 100 kkal/kg/hari
-Protein : 1-1.5 gr/kg bb/hari
-Cairan : 130 ml/kg bb/hari (jika ada edema berat 100 ml/Kg bb/hari)
-Bila anak mendapat ASI teruskan , dianjurkan memberi Formula WHO 75/pengganti/Modisco ½ dengan menggunakan cangkir/gelas, bila anak terlalu lemah berikan dengan sendok/pipet
-Pemberian Formula WHO 75/pengganti/Modisco ½ atau pengganti dan jadwal pemberian makanan harus disusun sesuai dengan kebutuhan anak


Keterangan :
•Pada anak dengan selera makan baik dan tidak edema, maka tahapan pemberian formula bisa lebih cepat dalam waktu 2-3 hari (setiap 2 jam)
•Bila pasien tidak dapat menghabiskan Formula WHO 75/pengganti/Modisco ½ dalam sehari, maka berikan sisa formula tersebut melalui pipa nasogastrik ( dibutuhkan ketrampilan petugas )
•Pada fase ini jangan beri makanan lebih dari 100 Kkal/Kg bb/hari
•Pada hari 3 s/d 4 frekwensi pemberian formula diturunkan menjadi setiap jam dan pada hari ke 5 s/d 7 diturunkan lagi menjadi setiap 4 jam
•Lanjutkan pemberian makan sampai hari ke 7 (akhir minggu 1)
b.Fase Transisi (minggu ke 2)
•Pemberian makanan pada fase transisi diberikan secara berlahan-lahan untuk menghindari risiko gagal jantung, yang dapat terjadi bila anak mengkonsumsi makanan dalam jumlah banyak secara mendadak.
•Ganti formula khusus awal (energi 75 Kkal dan protein 0.9-1.0 g per 100 ml) dengan formula khusus lanjutan (energi 100 Kkal dan protein 2.9 gram per 100 ml) dalam jangka waktu 48 jam. Modifikasi bubur/makanan keluarga dapat digunakan asalkan dengan kandungan energi dan protein yang sama.
•Kemudian naikkan dengan 10 ml setiap kali, sampai hanya sedikit formula tersisa, biasanya pada saat tercapai jumlah 30 ml/kgbb/kali pemberian (200 ml/kgbb/hari).
Setelah fase transisi dilampaui, anak diberi:
•Formula WHO 100/pengganti/Modisco 1 dengan jumlah tidak terbatas dan sering.
•Energi : 150-220 Kkal/kg bb/hari
•Protein 4-6 gram/kg bb/hari
•Bila anak masih mendapat ASI, teruskan, tetapi juga beri formula WHO 100/Pengganti/Modisco 1, karena energi dan protein ASI tidak akan mencukupi untuk tumbuh-kejar.


c.Fase rehabilitasi (minggu ke 3-7)
•Formula WHO-F 135/pengganti/Modisco 1½ dengan jumlah tidak terbatas dan sering
•Energi : 150-220 kkal/kgbb/hari
•Protein 4-6 g/kgbb/hari
•Bila anak masih mendapat ASI, teruskan ASI, ditambah dengan makanan Formula ( lampiran 2 ) karena energi dan protein ASI tidak akan mencukupi untuk tumbuh-kejar.
•Secara perlahan diperkenalkan makanan keluarga


FORMULA WHO
Bahan Per 100 ml F 75 F 100 F 135
FORMULA WHO
Susu skim bubuk g 25 85 90
Gula pasir g 100 50 65
Minyak sayur g 30 60 75
Lar.elektrolit Ml 20 20 27
Tambahan air s/d 1000 1000 1000
NILAI GIZI
Energi Kalori 750 1000 1350
Protein g 9 29 33
Lactosa g 13 42 48
Potasium Mmol 36 59 63
Sodium Mmol 6 19 22
Magnesium Mmol 4.3 7.3 8
Seng Mg 20 23 30
Copper Mg 2.5 2.5 3.4
% energi protein - 5 12 10
% energi lemak - 36 53 57
Osmolality Mosm/l 413 419 508

MODIFIKASI FORMULA WHO
FASE STABILISASI TRANSISI REHABILITASI
Bahan Makanan F75 I F75 II F75
III M½ F100 M1 MII F135 MIII
Susu skim bubuk (g) 25 - - 100 - 100 100 - -
Susu full cream (g) - 35 - - 110 - - 25 120
Susu sapi segar (ml) - - 300 - - - - - -
Gula pasir (g) 70 70 70 50 50 50 50 75 75
Tepung beras (g) 35 35 35 - - - - 50 -
Tempe (g) - - - - - - - 150 -
Minyak sayur (g) 27 17 17 25 30 50 - 60 -
Margarine (g) - - - - - - 50 - 50
Lar. Elektrolit (ml) 20 20 20 - 20 - - 27 -
Tambahan air (L) 1 1 1 1 1 1 1 1 1
*) M : Modisco
Keterangan :
1.Fase stabilisasi diberikan Formula WHO 75 atau modifikasi.
Larutan Formula WHO 75 ini mempunyai osmolaritas tinggi sehingga kemungkinan tidak dapat diterima oleh semua anak, terutama yang mengalami diare. Dengan demikian pada kasus diare lebih baik digunakan modifikasi Formula WHO 75 yang menggunakan tepung
2.Fase transisi diberikan Formula WHO 75 sampai Formula WHO 100 atau modifikasi
3.Fase rehabilitasi diberikan secara bertahap dimulai dari pemberian Formula WHO 135 sampai makanan biasa

CARA MEMBUAT
1.Larutan Formula WHO 75
Campurkan susu skim, gula, minyak sayur, dan larutan elektrolit, diencerkan dengan air hangat sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai homogen dan volume menjadi 1000 ml. Larutan ini bisa langsung diminum
Larutan modifikasi :
Campurkan susu skim/full cream/susu segar, gula, tepung, minyak. Tambahkan air sehingga mencapai 1 L (liter) dan didihkan hingga 5-7 menit.
2.Larutan Formula WHO 100 dan modifikasi Formula WHO 100
Cara seperti membuat larutan Formula WHO 75
Larutan modifikasi :
Tempe dikukus hingga matang kemudian dihaluskan dengan ulekan (blender, dengan ditambah air). Selanjutnya tempe yang sudah halus disaring dengan air secukupnya. Tambahkan susu, gula, tepung beras, minyak, dan larutan elektrolit. Tambahkan air sampai 1000 ml, masak hingga mendidih selama 5-7 menit.

3.Larutan elektrolit
Bahan untuk membuat 2500 ml larutan elektrolit mineral, terdiri atas :
KCL 224 g
Tripotassium Citrat 81 g
MgCL2.6H2O 76 g
Zn asetat 2H2O 8,2 g
Cu SO4.5H2O 1,4 g
Air sampai larutan menjadi 2500 ml (2,5 L)
Ambil 20 ml larutan elektrolit, untuk membuat 1000 ml Formula WHO 75, Formula WHO 100, atau Formula WHO 135. Bila bahan-bahan tersebut tidak tersedia, 1000 mg Kalium yang terkandung dalam 20 ml larutan elektrolit tersebut bisa didapat dari 2 gr KCL atau sumber buah-buahan antara lain sari buah tomat (400 cc)/jeruk (500cc)/pisang (250g)/alpukat (175g)/melon (400g).

Friday, November 5, 2010

JAGONET “JAGONYA PASANG INTERNET&KARAOKE SYSTEM
Jago Net memang jagonya pasang internet dan karaoke system, apakah anda ingin punya bisnis sendiri ingin hidup mandiri tanpa harus merepotkan kedua orang tua anda dalam masalah financial,.?? Saya yakin jawaban anda adalah YA maka mulailah merintis karier anda sendiri mulai dari sekarang, namun apakah anda tau bisnis apa yang bisa dan cocok bagi anda,.?? Jika anda belum tau jawabanya inilah jawaban yang dapat saya referensikan buat anda yang PERTAMA adalah bisnis teknologi, salah satunya adalah Internet seperti kita ketahui bahwa kebutuhan akan Intenet saat ini sudah menjadi kebutuhan manusia sehari-hari maka dari sini kita dapat mengambil suatu peluang usaha yaitu dengan mendirikan atau menyediakan jasa Internet, jika anda sependapat dengan saya maka JAGO NET adalah solusinya, JAGO NET menyediakan jasa pemasangan Internet di seluruh wilayah Indonesia dengan harga bersaing, hanya dengan 30 juta rupiah saja dapatkan 10 unit computer lengkap NEW+pemasangan jaringan dengan spesifikasi sbb: Pentium 4, prosesor 3Gb, RAM 1Gb, HDD 40Gb (khusus server 1Tb), mouse optic,keyboard bufalow, printer Canoon, kami juga menyediakan layanan pembuatan bilik. Yang KEDUA adalah bisnis hiburan salah satunya adalah Bisnis Karaoke seperti kita ketahui semakin maju suatu Negara maka semakin tinggi pula tekanan hidup sehingga manusia cenderung membutuhkan hiburan untuk melepaskan diri kari stress ataupun problem yang lain, JAGO NET juga menyediakan layanan pemasangan karaoke baik untuk bisnis ataupun pribadi, hanya dengan 10 juat rupiah saja (harga menyesuaikan kebutuhan) dapatkan 1 perangkat peralatan karaoke dengan spesifikasi: computer Pentium 4, ribuan lagu karaoke + bonus Software karaoke, 1 set sound system. Lagu di update setiap 2 bulan (3000/lagu). Dua bisnis diatas merupakan bisnis yang akan tetap exist ditengan perkembangan zaman saat ini, jika anda berminat jangan ragu segera hubungi JAGO NET Cp: 085643871270

JAGO NET merupakan jasa pemasangan internet dan karaoke system, dengan pengalaman kami di bidang Entertainment kami menjamin kepuasan dari pelanggan, segera hubungi kami jika anda ingin memulai bisnis dan sukses
INTER COM

JAGONYA PASANG INTERNET

INTER COM menyediakan jasa pemasangan Internet bagi anda yang ingin memiliki usaha Warnet, dengan pengalaman kami dibidang Komputer dan jaringan/Network kami menjamin kwalitas dan kepuasan dari konsumen, jika anda berminat untuk membuka usaha Warnet pastikan INTER COM sebagai mitra anda, kami berikan penawaran terbaik bagi anda, dapatkan Komputer Pentium 4 New/Baru dengan harga yang special dengan spesifikasi sebagai berikut:
 Pentium 4 Prossesor 3 Ghz
 MB Biostart
 RAM 1 Gb (khusus operator 2 Gb)
 HDD 40 Gb (khusus operator 1Tb/1000 Gb)
 Layar LCD
 Stavolt (khusus operator pakai UPS)
 Mouse&Keyboard
 Rp.2.500.000

Mungkin dalam pikiran anda, anda masih bertanya-tanya Berapa semua anggaran atau biaya untuk memiliki sebuah usaha Warnet,.???? Saya berikan contoh untuk anda perincianya, misalkan anda ingin mendirikan Warnet dengan 8 Unit Komputer/bilik + 1 komputer operator (total 9 Unit), perincianya adalah sebagai berikut:

 8 X Rp.2.500.000 : Rp.20.000.000 (computer clien)
 Komputer operator : Rp. 3.800.000
 1 set peralatan Network : Rp. 3.000.000
 Jasa pemasangan,printer,audio dll : Rp. 3.000.000
Total Rp. 29.000.000
Harga diatas masih dapat berubah-ubah menyesuaikan dengan kebutuhan anda, anda boleh membandingkan harga diatas dengan tempat lain dengan Spesifikasi yang sama kami jamin INTER COM tetap yang paling murah, untuk Info lebih lanjut silahkan hubungi kami di 085643871270 atau melalui email di krete_78@yahoo.com.

Suported by :

Wednesday, December 16, 2009

software penghasil uang di internet

awalnya dl sy juga ragu2 seperti anda,..tp kmudian sy sadar bhwa keragu2an adalah batu penghalang yg harus sy singkirkan, akhirnya sy putuskan untuk mencoba bisnis online tooh,,.. ga da ruginya pikir saya" :-),..awalnya cm iseng2 sie,..tp keisengan sy itu sekarang ber'buah manis, dan akhirnya sy tau kl kputusan yg pnh ...

Thursday, November 12, 2009

PATOFISIOLOGI ULKUS DIABETIK

ULKUS DIABETIK
1. Definisi
Ulkus diabetik merupakan komplikasi kronik dari diabetes mellitus sebagai sebab utama morbiditas, mortalitas serta kecacatan penderita diabetes. Kadar LDL yang tinggi memainkan peranan penting untuk terjadinya ulkus diabetik melalui pembentukan plak atherosklerosis pada dinding pembuluh darah.(Zaidah 2005)
2. Etiologi
Faktor – faktor yang berpengaruh atas terjadinya ulkus diabetikum dibagi menjadi faktor endogen dan ekstrogen.
a. Faktor endogen
1) Genetik, metabolik
2) Angiopati diabetik
3) Neuropati diabetik
b. Faktor ekstrogen
1) Trauma
2) Infeksi
3) Obat
Faktor utama yang berperan pada timbulnya ulkus diabetikum adalah angipati, neuropati dan infeksi.adanya neuropati perifer akan menyebabkan hilang atau menurunnya sensai nyeri pada kaki, sehingga akan mengalami trauma tanpa terasa yang mengakibatkan terjadinya ulkus pada kaki gangguan motorik juga akan mengakibatkan terjadinya atrofi pada otot kaki sehingga merubah titik tumpu yang menyebabkan ulsestrasi pada kaki klien. Apabila sumbatan darah terjadi pada pembuluh darah yang lebih besar maka penderita akan merasa sakit pada tungkainya sesudah ia berjalan pada jarak tertentu. Adanya angiopati tersebu akan menyebabkan terjadinya penurunan asupan nutrisi, oksigen serta antibiotika sehingga menmyebabkan terjadinya luka yang sukar sembuh (Levin, 1993) infeksi sering merupakan komplikasi yang menyertai ulkus diabetikum akibat berkurangnya aliran darah atau neuropati, sehingga faktor angipati dan infeksi berpengaruh terhadap penyembuhan ulkus diabetikum.(Askandar 2001)
3. Patofisiologi
Penyakit diabetes membuat gangguan/ komplikasi melalui kerusakan pada pembuluh darah di seluruh tubuh, disebut angiopati diabetik. Penyakit ini berjalan kronis dan terbagi dua yaitu gangguan pada pembuluh darah besar (makrovaskular) disebut makroangiopati, dan pada pembuluh darah halus (mikrovaskular) disebut mikroangiopati. Ulkus diabetikum terdiri dari kavitas sentral biasanya lebih besar dibanding pintu masuknya, dikelilingi kalus keras dan tebal. Awalnya proses pembentukan ulkus berhubungan dengan hiperglikemia yang berefek terhadap saraf perifer, kolagen, keratin dan suplai vaskuler. Dengan adanya tekanan mekanik terbentuk keratin keras pada daerah kaki yang mengalami beban terbesar. Neuropati sensoris perifer memungkinkan terjadinya trauma berulang mengakibatkan terjadinya kerusakan jaringan dibawah area kalus. Selanjutnya terbentuk kavitas yang membesar dan akhirnya ruptur sampai permukaan kulit menimbulkan ulkus. Adanya iskemia dan penyembuhan luka abnormal manghalangi resolusi. Mikroorganisme yang masuk mengadakan kolonisasi didaerah ini. Drainase yang inadekuat menimbulkan closed space infection. Akhirnya sebagai konsekuensi sistem imun yang abnormal , bakteria sulit dibersihkan dan infeksi menyebar ke jaringan sekitarnya. (Anonim 2009)
4. Manifestasi klinis
Ulkus diabetikum akibat mikriangiopatik disebut juga ulkus panas walaupun nekrosis, daerah akral itu tampak merah dan terasa hangat oleh peradangan dan biasanya teraba pulsasi arteri dibagian distal . Proses mikroangipati menyebabkan sumbatan pembuluh darah, sedangkan secara akut emboli membrikan gejala klinis 5 P yaitu :
a. Pain (nyeri)
b. Paleness (kepucatan)
c. Paresthesia (kesemutan)
d. Pulselessness (denyut nadi hilang)
e. Paralysis (lumpuh)
Bila terjadi sumbatan kronik, akan timbul gambaran klinis menurut pola dari fontaine :
a. Stadium I : asimptomatis atau gejala tidak khas (kesemutan)
b. Stadium II : terjadi klaudikasio intermiten
c. Stadium III : timbul nyeri saat istitrahat
d. Stadium IV : terjadinya kerusakan jaringan karena anoksia (ulkus)
. (Admin 2009)



C. PENGELOLAAN ULKUS DIABETIK
1. Kontrol nutrisi dan metabolik
Faktor nutrisi merupakan salah satu faktor yang berperan dalam penyembuhan luka. Adanya anemia dan hipoalbuminemia akan berpengaruh dalam proses penyembuhan. Perlu memonitor Hb diatas 12 gram/dl dan pertahankan albumin diatas 3,5 gram/dl. Diet pada penderita DM dengan selulitis atau gangren diperlukan protein tinggi yaitu dengan komposisi protein 20%, lemak 20% dan karbohidrat 60%.
Infeksi atau inflamasi dapat mengakibatkan fluktuasi kadar gula darah yang besar. Pembedahan dan pemberian antibiotika pada abses atau infeksi dapat membantu mengontrol gula darah. Sebaliknya penderita dengan hiperglikemia yang tinggi, kemampuan melawan infeksi turun sehingga kontrol gula darah yang baik harus diupayakan sebagai perawatan pasien secara total.
2. Stres Mekanik
Perlu meminimalkan beban berat (weight bearing) pada ulkus. Modifikasi weight bearing meliputi bed rest, memakai crutch, kursi roda, sepatu yang tertutup dan sepatu khusus. Semua pasien yang istirahat ditempat tidur, tumit dan mata kaki harus dilindungi serta kedua tungkai harus diinspeksi tiap hari. Hal ini diperlukan karena kaki pasien sudah tidak peka lagi terhadap rasa nyeri, sehingga akan terjadi trauma berulang ditempat yang sama menyebabkan bakteri masuk pada tempat luka.
3. Obat-obatan
Pencegahan infeksi sistemik karena luka lama yang sukar sembuh dan penanganan pengobatan DM merupakan faktor utama keberhasilan pengobatan secara keseluruhan. Pemberian obat untuk sirkulasi darah perifer dengan pendekatan multidisiplin (reologi-vasoaktif-neurotropik-antiagregasi-antioksidan-antibiotika) / “3 ANTI REVANE” merupakan pokok pengobatan dan menjadi berhasil bila juga harus dilakukan terapi bedah dengan amputasi ( 3 ANTI REVANE-PUT).
4. Tindakan Bedah
Berdasarkan berat ringannya penyakit menurut Wagner maka tindakan pengobatan atau pembedahan dapat ditentukan sebagai berikut:
a. Derajat 0 : perawatan lokal secara khusus tidak ada.
b. Derajat I-IV : pengelolaan medik dan bedah mino
D. METABOLISME DISORDER
1. Gangguan Metabolisme Karbohidrat
Gangguan metabolisme karbohidrat pada pasien Ulkus Diabetik di akibatkan oleh defek dalam sekresi dan kerja insulin atau keduanya sehingga terjadi defisiensi insulin dimana tubuh mengeluarkan terlalu sedikit insulin atau insulin yang dikeluarkan resisten sehingga mengakibatkan kelainan metabolisme kronis berupa hiperglikemia kronik disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal yang menimbulkan komplikasi kronik pada sistem tubuh.
Terjadinya masalah kaki diabetes diawali adanya hiperglikemia pada penyandang DM yang mengakibatkan kelainan neuropati dan kelainan pada pembuluh darah. Neuropati, baik neuropati sensorik maupun motorik dan autonomik akan mengakibatkan berbagai perubahan pada kulit dan otot, yang kemudian menyebabkan terjadinya perubahan distribusi tekanan pada telapak kaki dan selanjutnya akan terjadinya ulkus. (Anonim 2009)
2. Gangguan metabolisme potein
Kurangnya glukosa yang masuk ke dalam sel dan hilang melalui urin, maka untuk memenuhi butuhan energi dalam sel, perlu mengambil cadangan energi dari zat gizi lain yaitu protein melaui glukoneogenesis
Ketidaksediaan glukosa dalam sel juga mengakibatkan terjadinya glukoneogenesis secara berlebihan. Sel-sel hati akan meniungkatkan produksi glukosa dari substrat lain, salah satunya adalah dengan merombak protein. Asam amino hasil perombakan ditransaminasi sehingga dapat menghasilkan substrat atau senyawa antara dalam pembentukan glukosa. Peristiwa berlangsung terus-menerus karena insulin yang membatasi glukoneogenesis sangat sedikit atau tidak ada sama sekali. Glukosa yang dihasilkan kemudian akan terbuang melalui urine. Akibatnya, terjadi pengurangan jumlah jaringan otot dan jaringan adiposa secara signifikan. Penderita akan kehilangan berat tubuh yang hebat kendati terdapat peningkatan selera makan (polifagia) dan asupan kalori normal atau meningkat.





3. Gangguan metabolisme lemak
Sedikitnya glukosa yang diubah menjadi glikogen, maka untuk memenuhi kebutuhan energi otot, akan terjadi proses pengubahan glikogen hati menjadi glukosa melalui jalur glukoneogenesis. Glukoneogenesis ini menyebabkan cadangan lemak tubuh terambil untuk dijadikan sumber energi bagi sel tubuh melalui proses lipolisis.
Tanpa tersedianya karbohidrat/gula di dalam sel tubuh, maka hati akan aktif mengkonversi kembali glikogen menjadi glukosa dengan proses glikogenolisis selain itu juga akan meningkatkan pembentukan glukosa baru lewat proses glukoneogenesis. Kurangnya glukosa dalam sel tubuh akan dikompensasi dengan mengaktifkan cadangan lemak pada jaringan adiposa sebagai sumber energy. Lemak dihidrolisis sehingga menghasilkan asam lemak dan gliserol. asam lemak dikatabolisme lebih lanjut dengan melepas dua atom karbon satu persatu menghasilkan asetil-KoA. Penguraian asam lemak terus menerus mengakibatkan terjadi penumpukan asam asetoasetat dalam tubuh. Asam asetoasetat dapat terkonversi membentuk aseton, ataupun dengan adanya karbondioksida dapat dikonversi membentuk asam β-hidroksibutirat. Ketiga senyawa ini disebut sebagai keton bodi yang terdapat pada urine penderita serta dideteksi dari bau mulut seperti keton.

E. INTERAKSI OBAT DAN MAKANAN
1. Ampicilin
Merupakan antibiotic yaitu zat yang di hasilkan oleh suatu mikroba terutama fungi yang dapat menghambat atau membasmi mikroba jenis lain. Antibiotik ini dapat menyebabkan gangguan lambung (mual, muntah, diare) obat ini banyak digunakan untuk mengatasi infeksi, antara lain dari saluran pernafasan, saluran cerna dan saluran kemih.
Antibiotik ini membentuk kompleks yang tidak alrut dengan sediaan besi, aluminium, magnesium dan kalsium, sehingga resorbsinya dari usus gagal. Jika obat ini diminum bersama atau setelah makan (makanan yang banyak mengandung kalsium) absorbsi obat antibiotic ini dapat berkurang. (Harkness, R. 1989)


2. Ranitidin
Ranitidin merupakan antihistamin paenghambat reseptor Histamin H2 yang berperan dalam efek histamine terhadap sekresi cairan lambung. Bioavailabilitas ranitidine yang diberikan secara oral sekitar 50% dan meningkat pada pasien penyakit hati. Masa paruhnya kira-kira 1,7 -3 jam pada orang dewasa, dan memanjang pada orang tua dan pasien gagal ginjal. Pada pasien penyakit hati masa paruh ranitidine juga memanjang meskipun tidak sebesar pada ginjal.Pada ginjal normal, volume distribusi 1,7 L/kg sedangkan klirens kreatinin 25-35 ml/menit. Kadar puncak plasma dicapai dalam 1-3 jam setelah penggunaan ranitidine 150 mg secara oral, dan terikat protein plasma hanya 15 %. Ranitidine mengalami metabolism lintas pertama di hati dalam jumlah yang cukup besar setelah pemberian oral. Ranitidine dan matabolitnya diekskresi terutama melalui ginjal, sisanya melalui tinja. Sekitar 70% dari ranitidine yang diberikan IV dan 30 % yang diberikan secara oral diekskresi dalam urin dalam bentuk asal. (Anonim 2009)
3. Actrapid
Obat ini digunakan untuk pasien Diabetes melitus yang memerlukan insulin. Kontra indikasi Hipoglikemia (kadar glukosa dalam darah rendah), insulinoma (tumor jinak yang terdiri atas sel-sel pulau Langerhans kelenjar ludah perut).Penggunaan bersama dengan pompa insulin. obat-obat MAO inhibitor (penghambat mono amin oksidase), alkohol dan ß-bloker bisa mempertinggi efek hipoglikemik (anonim 2009)
4. Hedix
Obat ini digunakan untuk meredakan sakit kepala, obat ini biasa diminum sesudah makan